Senin, 16 Juni 2008

Partai Sarikat Indonesia Kembali "Bertarung" di Pemilu 2009

Jakarta (ANTARA News) - Partai Sarikat Indonesia (PSI) yang tidak lolos electoral treshold pada Pemilu 2004 lalu bertekad untuk kembali mengikuti Pemilu 2009 dengan membentuk partai baru.

"Kami tidak ingin bergabung dengan partai lain jadi sesuai Undang Undang maka kami memutuskan untuk membentuk partai baru," kata Ketua Umum PSI Rahardjo Tjakraningrat dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Keputusan diambil oleh partai yang beraliran nasionalis religius itu setelah melaksanakan kongres selama dua hari yang dihadiri oleh 421 DPC dan 32 DPD PSI dari seluruh Indonesia.

"Hasil kongres menyatakan bahwa dalam sebulan partai baru sudah harus terbentuk, termasuk pengurus DPP dan AD/ART," papar Rahardjo.

Pendaftaran partai baru tersebut ke Departemen Hukum dan HAM akan segera dilakukan setelah pembentukan dari partai yang belum diberi nama, meskipun anggota Kongres telah menyetujui dua nama yakni "Partai Persatuan Sarikat Indonesia" dan "Partai Sejahtera Indonesia".

Kemiripan dua nama yang disetujui anggota Kongres itu dengan nama partai lama diakui oleh Rahardjo semata-mata untuk memudahkan sosialisasi.

"Para pengurus partai di daerah menganggap menyosialisasikan partai baru itu sulit, harus ada unsur yang sudah dikenal. Makanya lambang partai baru nantinya diharapkan tidak jauh berbeda, warnanya juga harus sama," ujar Rahardjo.

Partai baru tersebut tidak lagi akan mengusung isu korupsi dan kemiskinan karena disebut Rahardjo isu itu sudah "terlalu biasa" sehingga tim penelitian dan pengembangan (litbang) akan mencari isu lain, namun tetap tidak menyimpang dari jiwa nasionalis religius partai yang dianut partai tersebut.

Rahardjo mengaku bahwa partainya meskipun tidak "dikenal" di Jakarta maupun di Jawa pada umumnya, namun ia mempunyai pengaruh di daerah, terutama di Indonesia Timur seperti Papua, NTB dan Maluku.

"Jakarta memang `loyo` (perolehan suaranya). Kami memang fokus ke daerah," katanya. "Memang di DPR Pusat tidak ada perwakilan kami, tapi di daerah, DPRD Tingkat I dan Tingkat II kami punya anggota," tambah Rahardjo.

Ia menyalahkan "kegagalan" tersebut kepada sempitnya waktu persiapan untuk mengikuti Pemilu 2004 lalu dan menyatakan bahwa untuk Pemilu yang akan datang pihaknya akan melakukan persiapan yang lebih matang, meskipun masih pesimis dalam menentukan target.

"Target kami gak muluk-muluk, yang penting bisa lolos `electoral treshold` yang katanya akan jadi lima persen," kata Rahardjo. (*)

http://www.antara.co.id/arc/2007/8/14/partai-sarikat-indonesia-kembali-bertarung-di-pemilu-2009/

Rabu, 11 Juni 2008

Partai Persatuan Sarikat Indonesia

Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat
Partai Persatuan Sarikat Indonesia (Partai PSI)
Ketua Umum : H. Rahardjo Tjakraningrat
Ketua : Deddy Darmawan
Ketua : H. Rusli Dahlan SH
Ketua : Endriyana.SH
Ketua : Darma Pane. Msi
Ketua : Ir. Rudi Hasibuan
Ketua : Aida Sofia
Sekretaris Jenderal : Didi Oerip Affandi
Wakil SekJen : Ir. Nazir Muchamad
Wakil Sekjen : Adriansyah.SE
Wakil Sekjen : Baharudin Ginting
Bendahara : Ispi. SE
Wakil Bendahara : Desy Rudi Hasibuan.SE

Visi

Partai PSI dengan jiwa religius, kebangsaan dan kerakyatan sebagai mitra andalan bagi rakyat dalam menegakkan demokrasi Indonesia yang berbudaya dan beradab

Misi
Mengemban komitmen untuk menegakkan kedaulatan rakyat dan marwah bangsa yang dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten dengan kehendak :
1. Melahirkan kader dan pemimpin bertagwa, jujur dan tegas serta berkemampuan dalam menjalankan tugas secara penuh amanah dan tidak cidera janji
2. Mewujudkan pemerintahan yang berwibawa melalui penyelenggaraan negara yang demokratis, bersih, sehat dan akuntabel berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
3. Menegakkan Hak dan kewajiban Asasi Manusia dan supremasi hukum yang berkeadilan dan ditegakkan demi kehormatan dan martabat bangsa.
4. Membangun sumber daya manusia yang sehat dan cerdas serta memiliki hatinurani yang bersandarkan pada nilai-nilai akhlaq dan moral yang baik, dengan menempatkan kaum perempuan dan laki-laki dalam dimensi kesetaraan dan keadilan.


Ciri dan Sifat Partai
1. Bercirikan nilai-nilai religiusitas, kebangsan dan kerakyatan
2. Bersifat terbuka, Bagi seluruh warga negara Indonesia dengan menempatkan dimensi kesetaraan dan keadilan gender.

Orientasi
Partai PSI berorientasi menegakkan kedaulatan dan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia dengan berperdomankan pada nilai-nilai dasar keagaman, kemanusiaan dan keberadaban demi mencapai tatanan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi masyarakat bangsa Indonesia

Tujuan Umum
1. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pembukaan undang-undang Dasar 1945.
2. Memelihara kedaulatan dan keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia.
3. Menumbuhkan kehidupan demokrasi yang beradab berdasarkan Pancasila denan menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa.
4. Mewujudkan kesejahteraan bagi segenap rakyat Indonesia.